Rabu, Juli 04, 2018

"Tuhan Yesus Mengasihi Anak-Anak"

Pdt. Yanto Parmenas - Semarang

Yesus mengasihi setiap anak. Kita tidak tahu apakah generasi setelah kita ini generasi yang terakhir, oleh sebab itu kita harus mempersiapkan anak-anak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Dalam Mrk. 10:13-16 Tuhan katakan biar anak-anak datang kepada Tuhan, tetapi murid-murid menghalangi sehingga Tuhan marah. Anak-anak itu penting bagi Allah, seharusnya apa yang penting bagi Allah menjadi penting bagi orang tua. Tetapi seringkali orang tua kehilangan waktu bersama dengan anak-anak (sibuk bekerja, sibuk pelayanan). Anak perlu uang tetapi terlebih mereka perlu kasih sayang.

Ketika Yesus melihat anak yang mati, Yesus membangkitkan (anak Yairus Mrk. 5:21-43, Luk 8:40-56) Tuhan ingin anak-anak hidup, bukan mati (Luk. 7:11-12).

Ketika kita datang berdoa, beribadah, kita menerima urapan dari Tuhan, kita bersukacita, segala beban lenyap, tetapi mengapa kita tidak membawa anak-anak kita untuk diurapi Tuhan juga. Berapa banyak dari kita yang mendambakan Yesus mengurapi anak-anak kita?

Tuhan menghargai pemberian seorang anak sehingga dengan 5 roti 2 ikan, dapat memberkati 5000 orang laki-laki, belum terhitung perempuan dan anak-anak (Mat. 14:13-21, Mrk. 6:30-44). Jangan menganggap enteng anak-anak. Tuhan senang perjalanan dan pelayananNya disertai anak-anak karena mereka itu tulus sehingga Tuhan berkata orang yang seperti anak-anak inilah yang empunya Kerajaan Surga.

Yang menjadi masalah, orang tua menghalangi anak-anak datang ke gereja bertemu Tuhan dengan gadget. Kemana kita sering membawa anak-anak kita? Ke gereja, berdoa, atau ke mall? Mengajak ke mall memang tidak berdosa, tetapi bawalah anak-anak berdoa, karena di situ ada Tuhan Yesus. Bawalah anak-anak datang ke gereja supaya dijamah Yesus.

Apa tujuan orang membawa anak-anak kepada Tuhan Yesus? Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. – Mat. 19:13. Tuhan menyediakan diriNya untuk memberkati anak-anak. Tidak salah membawa anak-anak les tetapi lebih penting membawa anak-anak untuk berjumpa dengan Tuhan. Jangan terlambat!

Anak-anak boleh menjadi apapun, dokter, pengusaha, insinyur, tetapi yang takut akan Tuhan, memiliki hati yang menghamba kepada Tuhan. Apakah arti kesuksesan? Kaya, punya jabatan, terkenal, berkuasa, juara? Kita tidak pernah berkata ketika kita mengasihi anak dengan segenap hati, mengampuni, menyerahkan milik kita untuk Tuhan adalah sebuah kesuksesan.

Sukses menurut Tuhan: Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya - Yoh. 4:34. Pernahkah kita mengajar kepada anak-anak seperti yang Tuhan katakan:
- melakukan kehendak Bapa
- menyelesaikan pekerjaan Bapa
- menyenangkan hati Tuhan

Mau dibawa kemana anak-anak kita?
Kepada dunia atau kepada Tuhan. Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu - Ams. 29:17.
Jika mau masa depan tentram, didiklah anak-anak di dalam Tuhan, didik supaya suka membaca firman. Berkat ada di atas kepala orang benar - Ams. 10:6.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya - Yoh. 15:7
Orang yang taat kepada firman akan diberkati. Didiklah anak untuk melakukan firman. Bawa anak-anak untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Orang tua bertanggungjawab menjadi teladan untuk mengasihi anak, mengajar anak untuk mengasihi, bukan hanya mengajar untuk mereka berbakti kepada orang tua.

Peran orang tua penting bagi anak-anak. Mari berkomitmen membawa anak-anak berjumpa Yesus, biarkan mereka menikmati hadirat Tuhan, bukan hanya sekedar datang. Doakan generasi ini supaya setiap anak mengenal Tuhan secara pribadi. Tuhan Yesus memberkati. (LL)